STAIN MAjene - Pejuang Muda adalah program kolaborasi Kementerian Sosial, Kemendikbudristek dan Kemeterian Agama RI yang diluncurkan pada Jumat 17 September 2021 lalu. Kegiatan ini adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah
Ruang Lingkup kerja mahasiswa dalam Pejuang MudaMahasiswa turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan. Mahasiswa akan berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial untuk mendukung program-programnya.
Seleksi gelombang pertama ini meluluskan tiga Mahasiswa STAIN Majene. Ahyat Al Fida'i, Muh. Malik dan Saharuddin Mahasiswa Jurusan Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam STAIN Majene.
Ketua STAIN Majene Prof. Dr. Wasilah, S.T.,M.T saat menemui mereka memberikan apresiasi dan dukungan sepenuhnya untuk segala keperluan utamanya menyangkut perurusan akademik selama mereka menjalani program pejuang muda ini.
Bersama Kementerian Sosial, mahasiswa akan merancang dan mengeksekusi program sosial yang relevan untuk daerah. Mahasiswa juga akan merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan.
Ahyat menuturkan bahwa seleksi tersebut melibatkan sekitar 11.000 orang pendaftar dan menyisakan 5.000 orang yang dinyatakan lulus seleksi untuk mengikuti program pejuang muda Kemensos.
Senada dengan Ahyat, Malik juga menyampaikan bahwa dalam seleksi, mereka diadu argumen dengan mahasiswa dari kampus-kampus ternama di seluruh Indenesia.
Kelulusan mereka tidak terlepas dari beberapa kegiatan sosial yang mereka ikuti. Apalagi ketika Sulawesi Barat tertimpa bencana Gempa Bumi. Keikutsertaan mereka dalam membantu anak-anak yang tertimpa bencana menjadi pertimbangan khusus bagi tim seleksi untuk mencamtumkan nama mereka sebagai pejuang muda. (Adm/Hms)