STAIN Majene – Kamis (16 Mei 2024), Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruuan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendaftraan dan Sosialisasi Ujian Masuk (UM)-PTKIN tahun 2024 di Hotel Vertu Harmoni Jakarta.
Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, S.Ag.,M.Si. selaku ketua panitia melaporkan bahwa dengan perpanjangan waktu pendaftaran dipandang penting untuk melakukan bimbingan teknis bagi humas selaku penanggung jawab dalam melakukan publikasi pelaksanaan UM dan Penaggung jawab IT selaku opetrator penerimaan teknis pendaftaran UM.
Ketua Panitia juga menjelasakan Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pembekalan kepada Penanggung jawab Humas dan IT Perguruan tinggi Sekaligus ajang memaksimalkan koordiansi Pokja dan panitia lokal.
Bimtek ini dibuka langsung oleh Ketua Forum Rektor PTKIN Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag. ia menyampaikan bahwa pelaksanaan penerimaan mahasiswa bru bagi PTKIN harus bisa menjadi pilihan utama.
Rektor UIN Mataram ini juga mengesaskan untuk selalu menjadikan PTKIN sebagai Destinasi bagi siswa. Sehingga apa yang menjadi tujuan PTKIN bisa mengkatkan Branding PTKIN.
Turut hadir Staf Khusu Mneterei Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, dalam materinya menyampaiakan bahwa kampus harus menjadi pusat data. Dan memiliki tantangan untuk menyosialisasikan keberadaan PTKIN dan menjadi tujuan kuliah bagi keberlanjutan Pendidikan siswa.
Staf Kusus Menteri yang akrab di panggil Mas Bowo ini juga menegaskan untuk selalu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan capaian prestasi PTKIN. Karena Pendidikan masa depan akan selalu menggunalan media sebagai kebutuhan pendidikan yakni dengan cara digital.
Stafsus Menteri juga berpesan dalam paparannya menegaskan bahwa promosi SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN harus dilakukan sepanjang tahun, bukan hanya saat musim Penerimaan Mahasiswa Baru saja. Hal ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap PTKIN menjadi lebih positif dan dianggap sebagai destinasi utama dalam pendidikan tinggi keagamaan.
Media sosial tidak bisa lagi dibendung, oleah karenanya PTKIN harus bisa membungkus kementerian agama menjadi etalase menarik dengan pembenahan media sosial yang massif.
Turut hadir beberapa pengurus Forum Rektor PTKIN, Sekretrais Prof. Dr. Sumper Mulia Harahap yg juga sebagai Ketua STAIN Mandailing Natal dan Bendahara Forum Prof. Dr, Wasilah Sahabuddin, S.T., M.T yang juga selaku Ketua STAIN Majene . Adm/Hms