Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Agama dan Budaya Lokal untuk Perlindungan Kekerasan Terhadap Anak

Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Agama dan Budaya Lokal untuk Perlindungan Kekerasan Terhadap Anak

Berita: Pimpinan STAIN Majene Pimpin Keberhasilan Proyek Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar

Dalam sebuah proyek Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Majene, Ketua Pelaksana, Dr. H. Anwar Sadat, M.Ag., didampingi oleh Abdul Gaffar Haris selaku Pemateri, berhasil mencapai keberhasilan yang signifikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pihak STAIN Majene di bawah Pimpinan Prof. Dr. Hj. Wasilah Sahabauddin, M.T, untuk menciptakan perubahan positif dalam menanggulangi kekerasan terhadap anak di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.

Dalam proyek ini, pendekatan sosialisasi menjadi kunci keberhasilan. Fokus utamanya adalah penguatan nilai-nilai agama dan budaya lokal sebagai pondasi kuat perlindungan anak. Melalui metode edukatif yang melibatkan masyarakat langsung, program sosialisasi berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran kolektif terhadap perlindungan anak.

Pentingnya peran masyarakat setempat diakui dalam keberhasilan proyek ini. Peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap perlindungan anak dilakukan dengan penekanan pada penguatan nilai-nilai agama dan budaya lokal, memberikan dasar yang kuat untuk perubahan positif dalam perilaku dan sikap masyarakat.

Proyek ini juga berhasil mengintegrasikan regulasi yang berlaku di kedua kabupaten sebagai dasar hukum yang mengikat. Integrasi ini tidak hanya memberikan dasar kuat untuk perubahan perilaku, tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap peraturan terkait perlindungan anak.

Melalui program sosialisasi yang difokuskan pada orang tua, pendidik, dan masyarakat umum, proyek ini berhasil membentuk kesadaran kolektif dan tanggung jawab bersama. Harapannya adalah menciptakan iklim yang mendukung perlindungan anak-anak dari kekerasan.

Mengakui kebutuhan akan landasan hukum yang kuat, proyek ini mengadopsi pendekatan berbasis regulasi. Langkah ini diharapkan memberikan dasar hukum yang kokoh untuk menanggapi pelanggaran hak anak, menunjukkan komitmen terhadap perlindungan anak secara efektif.

Proyek berhasil menggabungkan nilai-nilai agama, budaya lokal, dan regulasi yang berlaku. Melalui integrasi ini, proyek menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak secara aman dan sehat. Kesadaran, pemahaman, dan penerapan nilai-nilai menjadi benteng pertahanan efektif terhadap berbagai bentuk kekerasan yang mungkin dihadapi anak-anak di wilayah tersebut.

Dengan capaian ini, proyek Pengabdian Masyarakat STAI Majene membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Majene dan Polewali Mandar, membuka pintu harapan baru dalam perlindungan anak dari kekerasan.